Bukti Sektor Pertanian Tak Berhenti, Petani Millenial Pro Aktif Menjaga Ketersediaan Pangan -->

Archive Pages Design$type=blogging$count=7

Bukti Sektor Pertanian Tak Berhenti, Petani Millenial Pro Aktif Menjaga Ketersediaan Pangan

BERITAREPUBLIK.COM
22 April 2020


Beritarepublik.com, Bone (Sulsel) - Indonesia yang merupakan negara agraris yang kaya akan sumberdaya alam membuat sebagian besar mata pencaharian penduduknya adalah bercocok tanam.

Saat ini, peran generasi muda dibidang pertanian sangat dibutuhkan, terlebih persepsi kebanyakan orang mengenai pertanian yang kotor, menguras tenaga dan penghasilan kecil harus segera diubah.

Saat ini pertanian sudah berkembang, sudah banyak inovasi teknologi yang berkembang dan memudahkan petani dan banyak petani berdasi yang sukses dengan penghasilan yang tinggi sehingga melahirkan petani muda milenial yang keren dan kekinian serta menciptakan lapangan kerja baru bagi generasi muda lainnya. 

Peran penting generasi muda saat ini mendorong Kementerian Pertanian untuk menarik minat anak muda untuk terlibat dalam program petani milenial.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin limpo mengungkapkan, kini banyak petani milenial yang sukses menjadi pengusaha di berbagai sektor pertanian dan mengembangkan usahanya dari hulu hingga hilir. Ini bukti bahwa pertanian merupakan sektor usaha yang sangat menjanjikan untuk masa depan.

Wabah covid 19, bagi petani dan penyuluh tidak menyurutkan langkah mereka untuk menjadi garda terdepan bidang pertanian untuk tetap bekerja memenuhi kebutuhan pangan bangsa Indonesia.

Mengutip Pernyataan Menteri Pertanian “saat pandemi covid 19 yang masih dihadapi sejumlah negara termasuk Indonesia, sektor pertanian semakin dibutuhkan untuk memenuhi ketahanan pangan. Pertanian seperti apa yang dibutuhkan, pertanian yang efektif, efisien dan transparan yang dapat dilakukan melalui petani milenial yang modern, ” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) Dedi Nursyamsi melalui aplikasi zoom dari Agriculture War Room (AWR) Kementan, menambahkan, keberadaan para petani milenial sangat diperlukan untuk menjadi pelopor sekaligus membuat jejaring usaha pertanian.

"Sumberdaya Manusia Pertanian merupakan penggerak utama pembangunan pertanian. Untuk itu kita harus mampu mencetak generasi muda dibidang pertanian yang maju, mandiri dan modern, " tegas Kepala BPPSDMP.

Petani muda milenial tersebar diseluruh pelosok Indonesia, dan salah satunya adalah Kasdar, petani milenial dari Kabupaten Bone tepatnya di Desa Ulubalang Kecamatan Salomekko dan merupakan Ketua kelompoktani Tanah Litae.

Diusianya yang menginjak 29 tahun, Kasdar telah memiliki beberapa usaha dibidang pertanian. Usaha yang dimilikinya adalah penggilingan padi dan jasa dalam membantu pemanenan padi. Usaha penggilingan padi sudah dilakukan bertahun-tahun yang lalu dan dirintis oleh orangtuanya.

Namun karena keterbatasan usia yang sudah tua, usaha ini dilanjutkan olehnya sedangkan usaha bidang jasa pemanenan padi dengan menggunakan Combine Harvester sebanyak 2 unit sudah dirintis sendiri oleh beliau sejak tahun 2018.

Untuk pemasaran beras dari usaha penggilingannya, sejak Bulan Februari Tahun 2020 sudah dikirimkan ke Nusa Tenggara Timur (NTT) sebanyak 400 ton dan biasanya pada bulan Agustus, pemasarannya sampai pada wilayah NTT, Surabaya, Sorong dan Papua.

Dari hasil wawancara via telepon dengan Ismail,SP, penyuluh pertanian sekaligus Koordinator PPL-BPP Salomekko Kecamatan Salomekko Kabupaten Bone Prov.Sulsel berujar bahwa “Penyuluh sebagai pendamping dan motivator bagi petani terutama petani muda milenial untuk bisa menjadi pengusaha  muda dibidang pertanian”, Rabu (21/4/2020).

“Motivasi selalu kami berikan kepada petani binaan kami, untuk tetap produktif dan bekerja memenuhi kebutuhan pangan dan memenuhi pendapatan mereka. Bentuk pendampingan yang kami lakukan saat ini adalah membantu mereka dalam menyusun dan menghitung analisa usahataninya dan membantu petani sekitar untuk mendapatkan harga yang layak dan menguntungkan kedua belah pihak saat transaksi dengan pak Kasdar. Selain pak Kasdar, masih banyak lagi petani milenial lainnya yang punya tekad untuk memenuhi kebutuhan beras baik dalam daerah Bone sendiri maupun untuk skala Nasional,” ujar Ismail.

Harapan Kasdar sendiri sebagai petani milenial, berharap semoga kedepannya usahanya ini bisa berjalan dengan lancar dan tidak mengalami kendala walau ditengah covid 19.

“Terimakasih kami ucapkan kepada penyuluh dan Pak Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bone, yang telah banyak memberikan bantuan dan motivasi kepada kami. Semoga kedepannya, usaha kami ini bisa membantu masyarakat dan memenuhi kebutuhan beras baik dalam Provinsi Sulawesi Selatan maupun diluar Provinsi Sulawesi Selatan,” tutur Kasdar. (QQ/Al -Az) BBPP-BK.