Produksi Minuman Herbal P4S Retey Indah Solusi Ditengah Pandemi -->

Archive Pages Design$type=blogging$count=7

Produksi Minuman Herbal P4S Retey Indah Solusi Ditengah Pandemi

BERITAREPUBLIK.COM
05 Mei 2020


Beritarepublik.com, Minsel (Sulut) - Pandemi covid-19 berdampak pada berbagai sektor usaha, dimana banyak sektor usaha diantaranya pariwisata, transportasi, retail mengalami penurunan bahkan terhenti, namun tidak untuk sektor pertanian.

Sektor pertanian harus terus berjalan karena berkaitan dengan pangan yang merupakan kebutuhan dasar manusia yang harus  selalu terpenuhi dan tentu saja dengan pangan, maka  daya tahan tubuh lebih terjaga.

Salah satu usaha  pertanian yang semakin eksis di tengah pandemi covid-19 adalah usaha pengolahan minuman herbal. Mengkonsumsi minuman herbal diyakini dapat meningkatkan imunitas tubuh untuk menghindari paparan covid-19, sehingga permintaan akan produk minuman herbal semakin meningkat.

Berkenaan dengan hal tersebut Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), mengintruksikan jajarannya baik pusat, UPT maupun daerah sampai akar rumput insan pertanian untuk terus melakukan pengembangan tanaman herbal dan tanaman obat  yang memiliki nilai ekonomis dan manfaat tinggi khususnya di tengah situasi pandemi seperti saat ini.

“Salah satu upaya yang dapat dilakukan seseorang adalah dengan rutin minum jamu atau herbal. Banyak bahan alami yang berasal dari bumi ini dan diyakini mampu meningkatkan kekebalan tubuh atau daya tahan tubuh” ungkap SYL.

Kepala Badan Pengembangan SDM Pertanian, Dedy Nusyamsi meminta  agar insan pertanian selalu menjaga kesehatan diri, keluarga dan lingkungan kerjanya, karena hanya dengan badan yang sehat maka aktivitas dapat dilakukan. Dan salah cara menjaga kesehatan bisa dengan mengkonsumsi minuman yang dapat meningkatkan imunitas yaitu minuman herbal.

Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) Retey Indah yang berlokasi di kabupaten Minahasa Selatan, propinsi. Sulawesi Utara salah satu produk unggulannya adalah minuman herbal. P4S ini dibawah pimpinan ibu Ketsi Pojoh. Usaha pengolahan minuman herbal yang diberi label TEMUKAB,  saat ini kecipratan untung ditengah pandemi Covid-19.

Menurut penuturan beliau melalui sambungan telpon (4/5), produk yang dihasilkan oleh P4S cukup banyak dipesan oleh konsumen yang datang  dari dalam kabupaten maupun luar kabupaten.

“Sejak 3 bulan terakhir ini kami banyak mendapatkan orderan minuman herbal yang kami produksi, baik itu dari teman-teman ataupun masyarakat luar yang menginginkan produk kami ini. Hal ini disebabkan  minuman  dibuat dari rempah-rempah diyakini dapat menangkal serangan virus corona. Selain untuk dijual, produk juga dibagikan kepada warga sekitar sebagai ulur kasih kami dalam usaha menjaga kesehatan bersama,” ungkap bu Ketsi.

Lantaran jumlah permintaan yang meningkat, produksi juga  meningkat.  Biasanya sebelum wabah ini ada, dalam seminggu hanya sekali produksi, namun untuk saat ini bisa 2-3 kali produksi dalam seminggu. Itupun masih banyak pesanan yang ditolak dikarenakan kapasitas mesin produksi yang terbatas dan juga keterbatasan bahan baku yang hanya berasal dari hasil kebun sendiri.

P4S Retey Indah yang  fokus bergerak dalam bidang pengolahan hasil pertanian, banyak menghasilkan produk diantaranya minyak kelapa (VCO), minyak urut, cuka kelapa, aneka tepung baik dari pisang; singkong serta talas dan tentunya minuman herbal  TEMUKAB..

“Sebetulnya banyak hasil olahan kami diantaranya minyak kelapa (VCO), minyak urut, cuka kelapa, aneka tepung dan minuman herbal. Saat ini minuman herbal dengan merk TEMUKAB yang paling banyak dipesan, dimana bahan untuk membuat produk tersebut adalah jahe, temulawak dan kunyit, merupakan bahan rempah yang diyakini dapat meningkatkan daya tahan tubuh atau imunitas untuk menangkal virus yang saat ini mewabah,” tutur bu Ketsi, Rabu (6/5/2020).

Minuman TEMUKAB yang dihasilkan P4S Retey Indah berupa serbuk siap saji (instan) yang sangat praktis untuk diminum, bercitarasa khas rempah dan menyehatkan. “Semua produk dan jenis minuman yang kami hasilkan ini diolah secara alami tanpa bahan pengawet sehingga lebih sehat.” tutupnya. BBPP-BK.

Penulis : Gede Mahardika
Editor : Risna Ardhayanti