Kepala BPPSDMP Kementan: Kita Harus All Out Membangun Pertanian -->

Archive Pages Design$type=blogging$count=7

Kepala BPPSDMP Kementan: Kita Harus All Out Membangun Pertanian

BERITAREPUBLIK.COM
25 Juli 2020



Beritarepublik.com, Gowa (Sulsel), - Kementerian Pertanian meningkatkan tugas, fungsi dan peran BPP (Badan Penyuluhan Pertanian) di tingkat kecamatan sebagai KostraTani, dengan memberi peluang menjadi BPP model sesuai syarat dan ketentuan.

Melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku, Kementerian Pertanian melakukan sosialisasi KOSTRATANI di BPP Bonto-Bonto, Kab. Gowa, Prov. Sulawesi Selatan. Hadir dalam kegiatan sosialisasi Kostratani adalah Kepala BBPP Batangkaluku, Kepala Dinas TPH Kab. Gowa selaku ketua harian kostrada Gowa, Ka.UPTD Penyuluhan Provinsi Sulsel mewakili ketua harian kostrawil, Camat Bontomarannu dan camat pattallassang selaku komandan kostratani, perwakilan dari dinas peternakan dan perkebunan kabupaten Gowa, Danramil Bontomarannu, Penyuluh pertanian wilayah kerja BPP Bonto Bonto, POPT, Kepala Desa, beberapa Pengurus Gapoktan dan Poktan serta Petani Milenial. 

Kepala BBPP Batangkaluku, Dr. Sabir, S.Pt., M.Si menjelaskan bahwa Kostratani adalah pusat kegiatan pembangunan pertanian tingkat kecamatan yang merupakan optimalisasi tugas, fungsi dan peran Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) dengan memanfaatkan Teknologi informasi dalam mewujudkan kedaulatan pangan nasional. Adapun peran Kostratani adalah 1) pusat data dan informasi, 2) pusat gerakan pembangunan pertanian, 3) pusat pembelajaran, 4) pusat konsultasi agribisnis dan 5) pusat pengembangan jejaring kemitraan.

"Pusat data dan informasi artinya semua data terkait dengan pertanian semuanya ada di BPP dan bisa diinput dan terintegrasi dengan agriculture war room (AWR) dan Agricutural Operation Room (AOR). Tugas dan fungsi BPP sebagai pusat data dan informasi adalah melakukan pengumpulan data statistik pertanian seperti luas lahan, luas tanam, luas panen, produktivitas; data iklim seperti suhu, curah hujan, kelembaban, kecepatan angin; konektivitas dengan AOR, AWR; melakukan penyuluhan/pelatihan melalui video conference; pemanfaatan IT, Big data, Internet of Things (IoT) dan lain lain. Pusat pembelajaran, artinya di BPP harus memiliki demplot atau sekolah lapang, implementaai inovaai teknologi, melakukan bimbingan teknis, teleconference. Pusat gerakan pembangunan pertanian, artinya SDM yang ada harus mampu melakukan pendampingan dan pengawalan program utama pembangunan pertanian antara lain penyusunan cp/cl, penyusunan e rdkk, memonitor bantuan saprotan, mendampingi pelaku utama dalam mengimplementasikan program utama kementan meliputi propaktani, grasida, gedor horti, sikomandan dan lainnya selanjutnya melaporkan hasil kegiatan program utama kementan secara priodik kepada kostrada, kostrawil dan kostranas. BPP sebagai Pusat Konsultasi agribisnis bahwa pasukan kostratani harus bisa berperan sebagai konsultan. Untuk bisa berperan sebagai konsultan agribisnis. Penyuluh dan petugas pertanian lainnya selaku pasukan kostratani harus menguasai konsep agribisnis dan memiliki keahlian," jelas Sabir.


Lebih lanjut Sabir menjelaskan bahwa Agribisnis dibangun diatas empat subsistem, diantaranya adalah subsistem agroinput, agroproduksi, agroprosesing, agroniaga ditambah subsistem pendukung seperti jasa angkutan, dan lembaga pembiayaan.. Olehnya itu, maka setiap pasukan kostratani terutama penyuluh pertanian dituntut agar memahami sistem agribisnis dari hulu sampai hilir.
Sebagai pusat pengembangan jejaring kemitraan, BPP hendaknya memiliki mitra yang mendukung pertanian antara lain lembaga pembiayaan usaha tani, lembaga pemasaran, penyedia sarana prasarana pertanian dan lain-lain.

Saat ini terdapat 50 BPP model yang menjadi binaan BPPSDMP yang melaksanakan fungsi penyuluhan pertanian selaras era 4.0 dan terus membuka peluang BPP lain menjadi KostraTani.

Dari 50 BPP model Komando Strategis Pembangunan Pertanian (KostraTani) yang menjadi tanggung jawab BBPP Batangkaluku adalah BPP Bonto-Bonto dan BPP Galesong.

Kepala BPPSDMP Kementan, Prof. Dr. Dedi Nursyamsi menegaskan bahwa semua insan pertanian harus all out dalam membangun pertanian. "Kita semua harus All out dalam membangun pertanian demi kebutuhan pangan 267 juta masyarakat Indonesia. Kementan membuka peluang pengembangan BPP model menjadi Kostratani. Syarat utama, lokasi dekat kantor UPT Kementan, karena wajib intensif komunikasi dan intensif pelatihan. Harus ada listrik, jaringan internet dan komputer," kata Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi pada video conference di Jakarta, Rabu (22/7).

"Syarat lain calon BPP model, semangat dan keinginan penyuluh. Misalnya, cara mengolah data, menyiapkan CPCL dan verifikasi sehingga dapat dilaporkan ke AWR Kementan. Dukungan dinas pertanian provinsi, kabupaten dan kota juga sangat penting," kata Dedi Nursyamsi.

KostraTani yang digagas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo berpetan sebagai pusat data dan informasi, pusat gerakan pembangunan pertanian, pusat pembelajaran, pusat konsultasi agribisnis dan pusat pengembangan jejaring dan kemitraan.

KostraTani ideal, katanya, didukung data dan informasi di BPP misalnya data luas tambah tanam, data panen, dan data lain. Ada program utama dari 11 unit kerja eselon satu Kementan, terkoneksi dengan AWR Kementan, termasuk laporan-laporan kegiatan di BPP.

Menanggapi arahan Kepala BPPSDM Kementan, Kepala Dinas TPH Kab. Gowa Sugeng Priyatno mengapresiasi Kementan memilih BPP Bonto-Bonto sebagai BPP Model. "Kami sangat berterimakasih h dengan dijadikannya BPP Bonto-Bonto sebagai BPP Model dan semoga kedepannya semakin banyak lagi BPP di Kabupaten Gowa yang dijadikan BPP Model," ungkap Sugeng.

Penulis : Jamaluddin Al Afgani