Kepala Bappenas : Pemulihan Ekonomi AS dan China Memicu Pemulihan Ekspor Indonesia -->

Archive Pages Design$type=blogging$count=7

Kepala Bappenas : Pemulihan Ekonomi AS dan China Memicu Pemulihan Ekspor Indonesia

BERITAREPUBLIK.COM
29 April 2021

Rakor pembangunan pusat (Foto Istimewa)

Jakarta, Beritarepublik.com,-Menteri Suharso mengatakan ekonomi China _rebound_ dan tumbuh sangat tinggi pada Q1-2021 sebesar 18,3%, sehingga menjadi lokomotif pemulihan ekonomi global karena kontribusi ekonomi China yang sebesar 16,3% terhadap perekonomian global.

Hal ini disampaikan Menteri saat memberikan sambutan dalam Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat, yang turut dihadiri oleh Menteri Keuangan, Menteri Investasi dan Menteri BUMN.

Menteri BUMN Erick Thohir (Foto Istimewa)

Peningkatan permintaan domestik dan pemulihan industri menjadi kunci pertumbuhan ekonomi China. Di sisi produksi, pertumbuhan ekonomi China didorong oleh meningkatnya output industri manufaktur sebesar 24,4%.

Sektor jasa pun sudah terlihat pulih, terutama sektor akomodasi dan restoran yang tumbuh sampai 43,7%. Aliran _Foreign Direct Investment_ ke China pun sudah tumbuh positif sejak Kuartal II/2020. Pada Kuartal I/2021, FDI masuk ke China tumbuh hingga 43,8% seiring dengan penambahan investor baru sekitar 10.263 perusahaan.

Sementara itu, ekonomi AS diperkirakan rebound pada kuartal II tahun 2021, seiring dengan stimulus fiskal sebesar USD 1,9 triliuan dan kebijakan _counter-cyclical_ lainnya. Dengan kontribusi ekonomi Amerika yang sebesar 24,5 persen terhadap PDB Dunia, pemulihan ekonomi AS akan mendongkrak proses pemulihan ekonomi global.



Menteri menjelaskan, pemulihan ekonomi China dan AS menjadi pemicu pemulihan ekspor Indonesia, karena China dan AS adalah mitra dagang utama Indonesia, dengan pangsa ekspor sebesar 21,4 dan 11,9 persen.

“Pertumbuhan ekspor Indonesia ke China dan AS selama kuartal I tahun2021 mencapai 63 persen dan 15,9 persen. Tumbuhnya ekspor Indonesia ke China disebabkan oleh meningkatkan ekspor batu bara, produk metal dan olahannya, serta minyak sawit mentah,” ujar Menteri.

Sementara itu, IMF dan lembaga-lembaga internasional lainnya memperkirakan bahwa akselerasi pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terjadi di tahun 2022.

Sehingga, hal ini sangat sejalan dengan arah dari Rencana Kerja Pemerintah 2022 yang mentargetkan bahwa tahun 2022 adalah tahun kunci bagi Indonesia untuk pulih cepat dan bangkit paska Covid-19.

Adapun sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2022 adalah sebesar 5,4 – 6,0 persen.

Kamis 29 April 2021
Sumber : Tim Komunikasi Publik