Dari tahun ke tahun perusahaan tersebut terus melakukan produksi namun yang dirugikan adalah pemerintah sendiri.
Kehadiran kami sebagai Pengurus Wilayah Badan Penyuluhan dan Pembelaan Hukum Pemuda Pancasila Sulawesi Selatan telah membentuk tim Advokasi untuk mendalami data-data yang menyimpang.
Perusahaan tersebut kami yakin sudah lama berproduksi dan beraktivitas di Malili Kabupaten Luwu Timur dan mereka mengirim nikel ke kabupaten Bantaeng Sulawesi Selatan.
Bayangkan saja dari tahun ke tahun mereka memproduksi nikel sedangkan IUP yang dimiliki adalah Biji besi laterit. Mereka membayar royalti dan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) ke negara dengan memakai nilai komoditas biji besi laterit.sedangkan faktanya mereka memproduksi nikel ke Kabupaten Bantaeng.
Setelah lebaran Idul Adha akan kami undang seluruh organ-organ yang mau berpartisipasi masuk dalam barisan koalisi kami untuk mengungkap jaringan mafia yang selama ini terskema dengan rapi, seluruh koalisi tersebut juga nantinya membawa data yang kami peroleh di Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) di Jakarta, oleh karena kami duga diantara pemegang saham perusahaan tersebut, pasti ada yang bermain mata dengan oknum yang berkompeten sehingga pengiriman Produksi tersebut dapat berjalan mulus.
Mustahil perusahaan asing tersebut dapat melakukan aktivitas tambang di Luwu Timur secara terus menerus jika tidak ada oknum yang backingi. Tentu kami akan bongkar ini semua.
HARI ANANDA GANI, SH
(SEKRETARIS BPPH PP SULSEL)Editor Hamdani