Arema Fc Vs Persebaya Surabaya Berakhir Duka,120 Orang Dinyatakan Meninggal -->

Archive Pages Design$type=blogging$count=7

Arema Fc Vs Persebaya Surabaya Berakhir Duka,120 Orang Dinyatakan Meninggal

BERITAREPUBLIK.COM
01 Oktober 2022

Kerusuhan terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang.

Beritarepublik.com
, Malang - Kerusuhan terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang setelah klub sepak bola setempat Arema FC melakoni derby Jatim melawan Persebaya Surabaya pada Sabtu Malam, (01/10/2022).

Kerusuhan itu dipicu karena kekalahan klub kebanggaan anak-anak Malang dengan skor 2:3.

Dilansir dari Tvonenews, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Wiyanto Wijoyo mengatakan bahwa lebih dari 120 orang suporter meninggal dunia.

“lebih dari 120 orang meninggal dunia. Penyebab mereka meninggal karena caos, sesak napas, berdesak-desakan, terinjak-injak. Kami juga masih mendata jumlah korban luka yang terdapat di tiga rumah sakit kota dan Kabupaten Malang,” ucap Wiyanto.


Wiyanto Wijoyo juga menambahkan korban luka yang pasti lebih dari seratus dan dirujuk ke rumah sakit Saiful Anwar dan rumah sakit Kanjuruhan.

Awal mula kerusuhan saat ribuan suporter Aremania merangsek masuk ke area lapangan setelah Arema FC kalah.

Sementara Pemain Persebaya langsung meninggalkan lapangan dan Stadion Kanjuruhan dengan menggunakan empat mobil Barracuda milik Polri.

Ironisnya, beberapa pemain Arema FC yang masih di lapangan lantas diserbu penonton.

Kerusuhan semakin membesar saat sejumlah flare dilemparkan termasuk barang dan benda lain yang ditemui oleh supporter.

Petugas keamanan gabungan dari kepolisian dan TNI berusaha menghalau para suporter tersebut. Ada kobaran api pada sejumlah titik di dalam stadion tersebut.

Terlihat dua unit mobil polisi yang salah satunya adalah mobil K9 dibakar. Sementara satu mobil lainnya rusak parah dengan kaca pecah dan dalam posisi miring di bagian selatan tribun VIP.

Dengan jumlah petugas keamanan yang tidak sebanding dengan jumlah ribuan suporter Arema FC tersebut, petugas kemudian menembakkan gas air mata di dalam lapangan.

Tembakan gas air mata itu membuat banyak suporter pingsan dan sulit bernafas. Banyaknya suporter yang pingsan, membuat kepanikan di area stadion.

Banyaknya suporter yang membutuhkan bantuan medis tersebut tidak sebanding dengan jumlah tenaga medis yang disiagakan di Stadion.

Pendukung Aremania FC itu banyak yang mengeluh sesak nafas terkena gas air mata dan terinjak-injak saat berusaha meninggalkan tribun stadion, mereka panik dan akhirnya membuat banyak korban berjatuhan. (red)