Joko widodo Batal Hadir, Agenda Musra Tetap dilakukan -->

Archive Pages Design$type=blogging$count=7

Joko widodo Batal Hadir, Agenda Musra Tetap dilakukan

BERITAREPUBLIK.COM
10 November 2022

Joko Widodo.

Beritarepublik.com,Makassar - Orang Nomor Satu di Republik ini,Presiden Joko Widodo dipastikan batal menghadiri Musra yang akan dilaksanakan di Makassar.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah diagendakan datang ke Makassar untuk silaturahmi bersama warga Makassar pada 2 Oktober 2022 lalu, namun mendadak diundur.

Belakangan orang nomor satu di Indonesia tersebut batal berkunjung karena sesuatu hal.

Koordinator Musra Makassar Herwin Niniala mengatakan, agenda musra tetap akan dilakukan.

Ia mengaku mendapat instruksi dari presiden setelah diundang ke istana agar meneruskan agenda tersebut.

"Presiden Jokowi jelas perintahkan musra terus digelar, sebagai relawan kami siap melaksanakan, " ucapnya Kamis (10/11/2022).

Apalagi kata dia, Musra telah berlangsung di beberapa kota.

Hanya saja, Presiden Jokowi tak bisa menghadiri agenda akbar ini.

Presiden akan diwakili oleh Wakil Menteri Desa, Budi Arie Setiadi.

Herwin menjelaskan, kegiatan Presiden sangat padat Jelang G 20 dimana Indonesia sebagai tuan rumah.

"Apalagi beberapa agenda KTT Asean, dimana Presiden juga selalu Ketua G 20," ujarnya.

Rencananya, Musra digelar Sabtu (12/11/2022) di gedung Celebes Convention Center (CCC) Makassar, Jl Metro Tanjung Bunga.

Diharapkan warga sulsel meluangkan waktunya untuk hadir dan berpartisipasi.

Undangan bersifat terbuka untuk seluruh warga Sulsel.

"Semoga bisa hadiri di musra ini, kira mengundang seluruh warga Sulsel di CCC tanggal 12 nanti," tuturnya.

Nantinya akan ada sesi dimana masyarakat memberikan aspirasinya secara digital atau e-voting.

Mereka akan diberi barcode untuk mengakses link berisi pertanyaan-pertanyaan terkait calon pemimpin yang diharapkan masyarakat.

"Pertanyaannya terkait calon pemimpin masa depan, seputar siapa yang layak mengganti pak Jokowi," jelasnya.

Dari situ, panitia akan melihat kecenderungan masyarakat dalam menentukan figur pemimpin masa depan. (*)