Brigade Pangan Bone: Transformasi Pertanian Melalui Pelatihan Teknologi Modern -->

Archive Pages Design$type=blogging$count=7

Brigade Pangan Bone: Transformasi Pertanian Melalui Pelatihan Teknologi Modern

BERITAREPUBLIK.COM
30 April 2025

Gowa, Beritarepublik.com, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku telah menyelenggarakan pelatihan penyiapan tenaga kompeten brigade pangan dan pendamping di Kabupaten Bone selama 3 hari.

Pelatihan ini diselenggarakan untuk meningkatkan keterampilan anggota Brigade Pangan dalam memaksimalkan penggunaan alat dan mesin pertanian yang telah disalurkan oleh Kementerian Pertanian sebagai upaya mendukung swasembada pangan.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman mengatakan kunci keberhasilan swasembada pangan terletak pada generasi muda. Dengan keterlibatan petani milenial, teknologi modern, dan sumber daya alam yang dimiliki, ia yakin mampu melampaui target.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Idha Widi Arsanti juga menekankan pentingnya teknologi dalam menarik minat generasi muda untuk berkarir di sektor pertanian.

“Anak muda sekarang berpikir bekerja di sawah itu identik dengan panas dan kotor. Padahal kita ingin mengenalkan alsintan (alat dan mesin pertanian) yang modern, semuanya sudah menggunakan traktor, combine, yang memudahkan petani,” kata Idha.

Olehnya itu, melalui pelatihan tersebut, brigade pangan dan pendamping diberikan kesempatan untuk mempelajari pengoperasian traktor roda 2 dan traktor roda 4.

Sulkarnain, salah satu peserta pelatihan mengatakan pelatihan ini menjadi sarana pembelajaran dan bertukar informasi bagi pengurus brigade pangan, Rabu (30/4).

"Pada dasarnya, hampir seluruh anggota brigade mampu mengoperasikan traktor, namun yang tidak kalah penting adalah bagaimana kita mampu merawat bantuan alsintan yang telah diberikan sehingga dapat digunakan dalam jangka waktu lama," ujarnya Sulkarnain, Anggota Brigade Pangan Modern.

Hal sama juga diungkapkan peserta lain, Ulzana Sisilia Bendahara Brigade Pangan Milenial. Menurutnya, materi pencatatan usaha tani juga tidak kalah menarik.

"Aspek teknis seperti budidaya dan pengoperasian alsintan memang penting, tetapi pencatatan usaha tani yang rapi dapat menjadi dasar untuk mengukur keberhasilan brigade pangan," sebutnya.

Ia bersyukur, pihaknya telah banyak didukung pemerintah, baik itu berupa bantuan maupun pelatihan. Sehingga ia berharap dapat menjadi bagian dalam mencapai swasembada pangan.

(HMD)