Gowa, Beritarepublik.com, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku kembali menegaskan komitmennya dalam meningkatkan kualitas Brigade Pangan melalui penyelenggaraan Bertani On Cloud (BOC) volume 305, Kamis (15/5).
Kegiatan kali ini mengangkat tema "Strategi Cerdas Kelola Alsintan Tingkatkan Profit di Brigade Pangan Alesalewo", yang bertujuan memberikan pemahaman praktis dalam pengelolaan alat dan mesin pertanian secara efektif dan berorientasi profit.
Dalam berbagai kesempatan, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman mengungkapkan salah satu kunci sukses peningkatan produksi pangan adalah pemanfaatan alat dan mesin pertanian (alsintan). Pemanfaatan alsintan akan membantu mempercepat proses pengolahan tanah, penanaman, hingga panen.
“Alsintan bukan hanya alat, tetapi juga simbol modernisasi pertanian yang mendukung keberlanjutan dan ketahanan pangan nasional. Dengan bantuan alsintan, Brigade Pangan (BP) dapat mencapai target swasembada pangan melalui percepatan olah tanah, tanam, dan panen secara serempak,” papar Amran.
Hal ini juga pernah diungkapkan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti yang mengatakan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) yang telah diterima BP diharapkan dapat penggunaannya dapat dioptimalkan agar BP mampu meningkatkan produksi pertanian.
Sementara itu, Kepala BBPP Batangkaluku, Jamaluddin Al Afgani dalam sambutannya mengungkapkan terdapat 2 target besar yang diharapkan pada pembentukan brigade pangan.
"Yang pertama agar tersedianya tenaga kerja pertanian yang berasal dari generasi muda yang mampu mengoperasikan alsintan sehingga dapat meningkatkan indeks pertanaman dan profitas," sebutnya.
Kemudian, lanjut Jamal, pemerintah ingin menunjukkan bahwa Indonesia mampu mengelola pertanian secara modern yang dikelola oleh anak muda sehingga keberlanjutan pengelolaan pertanian di masa depan dapat berjalan dengan baik tanpa adanya rasa khawatir generasi petani akan berhenti.
"Melalui BOC hari ini dapat memberikan informasi baru, suasana baru, strategi baru bagaimana mengelola brigade pangan sehingga mampu meningkatkan penghasilan pengelola BP dan tercapainya indeks pertanaman dalam mencapai target swasembada pangan," sebutnya.
Sementara itu, Manajer BP Alesalewo, Agung selaku narasumber mengatakan kehadiran BP tidak hanya dirasakan oleh pengelola BP itu sendiri, melainkan manfaatnya juga dirasakan oleh masyarakat.
"Lapangan pekerjaan terbuka bagi masyarakat karena untuk mengoperasikan banyak alsintan juga membutuhkan banyak operator sehingga kami dapat mengajak masyarakat untuk berpartisipasi," sebut Agung.
Agung menambahkan bahwa pihaknya tidak mematok harga yang tinggi untuk jasa penyewaan alsintan sehingga tidak memberatkan petani.
Melalui kegiatan ini, diharapkan para pengelola Brigade Pangan semakin percaya diri dalam memanfaatkan alsintan secara optimal. Dengan strategi yang tepat, bukan hanya produktivitas yang meningkat, tapi juga penghasilan petani dan kesejahteraan masyarakat sekitar bisa ikut terdongkrak.
(Red)