Rapat Intensif di Desa Margo Mulyo, Langkah Menuju Kemandirian Benih dan Peningkatan Indeks Pertanaman -->

Archive Pages Design$type=blogging$count=7

Rapat Intensif di Desa Margo Mulyo, Langkah Menuju Kemandirian Benih dan Peningkatan Indeks Pertanaman

BERITAREPUBLIK.COM
21 Mei 2025

Luwu Timur, Beritarepublik.com, Dalam rangka mendukung program strategis Kementerian Pertanian untuk peningkatan produksi dan ketahanan pangan nasional, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku menggelar rapat koordinasi bersama seluruh penyuluh pertanian di Kabupaten Luwu Timur. Senin (19/5/2025). 

Rapat ini menjadi langkah konkret untuk mempercepat implementasi program peningkatan indeks pertanaman (IP) 300 hingga IP 400.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, dalam berbagai kesempatan selalu menekankan pentingnya peran penyuluh dalam mendukung produktivitas pertanian nasional.

“Penyuluh adalah ujung tombak pembangunan pertanian. Kalau penyuluh kuat, pertanian kita pasti hebat. Target IP 300 harus kita kejar demi ketahanan pangan nasional,” tegas Menteri Amran.

Senada dengan hal tersebut, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menyatakan bahwa sinergi dan kecepatan adaptasi penyuluh terhadap program nasional peningkatan Luas Tambah Tanam (LTT) sangat krusial.

“Penyuluh harus hadir di tengah petani sebagai solusi. Data, pola tanam, hingga strategi antisipasi harus dikuasai agar kebijakan pertanian berjalan efektif di lapangan,” ujarnya.

Dalam rapat koordinasi yang berlangsung intensif tersebut, dibahas berbagai strategi untuk mencapai target IP 300, rapat Koordinasi ini dilaksanakan di Desa Margo Mulyo, Kecamatan Tomoni Timur,Kabupaten Luwu Timur. 

Tujuan rapat ini yaitu untuk pemilihan lokasi penangkar benih sebagai upaya menuju kemandirian benih, serta identifikasi lahan potensial yang didukung dengan kesiapan sistem irigasi.

Kepala BBPP Batangkaluku sekaligus PJ Swasembada Pangan Kabupaten Luwu Timur Jamaluddin Al Afgani menekankan pentingnya konsolidasi dan sinergi antarpenyuluh untuk mendukung program nasional pertanian. 

"Seluruh penyuluh diminta untuk menyusun pola tanam IP 300 di wilayah binaan masing-masing, sekaligus melakukan analisis terhadap potensi permasalahan dan solusi dalam pelaksanaannya, tegasnya.

Program peningkatan IP menjadi bagian penting dari strategi nasional mewujudkan Swasembada Pangan dengan pendekatan berbasis data, teknologi, dan sumber daya manusia yang andal, Kementerian Pertanian optimistis Luwu Timur dapat membuka jalan menuju IP 400.

BBPP Batangkaluku berkomitmen untuk terus mendorong peningkatan kapasitas penyuluh, baik melalui pelatihan teknis, pendampingan lapangan, maupun penguatan koordinasi lintas sektor, demi terwujudnya pertanian tangguh, mandiri, dan berkelanjutan di Luwu Timur.

(Hdm/*)