Soppeng, Seperti mentari yang menyibak pagi, harapan baru menyinari dunia pendidikan di SDN 7 Salotungo. Di awal tahun pelajaran 2025/2026, sekolah ini memulai langkah penuh keberkahan dan makna, dengan menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) secara menyeluruh untuk seluruh unsur penyelenggara pendidikan di lingkungan sekolah.
Langkah ini mendapat perhatian dan apresiasi mendalam dari Pengawas Gugus 1 Kabupaten Soppeng, Sudirman, S. Sos., S. Pd, yang hadir langsung menyaksikan proses awal penyusunan tersebut.
“Membangun sistem kerja bukan semata soal aturan, tetapi soal membangun peradaban. SOP bukan sekadar dokumen, melainkan jalan menuju tertibnya niat baik dalam mendidik generasi,” ungkap Sudirman, penuh hikmah.
Dalam suasana yang penuh semangat kebersamaan, SOP disusun melibatkan seluruh elemen sekolah: Kepala sekolah, guru kelas, guru PJOK, guru PAI, guru Bahasa Inggris, operator sekolah, pustakawan, satpam, cleaning service, pengelola bank sampah Makkeguna, pengelola kantin sehat Mabbarakka, Masagena Mart, Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK), serta pengelola Sanggar Masumange.
Sanggar Masumange sendiri menjadi ladang subur pengembangan potensi anak didik di luar jam belajar, dengan tiga program unggulan:
Kursus Bahasa Inggris, untuk memperkuat literasi global siswa.
Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA), yang menanamkan nilai spiritual dan akhlak sejak dini.
Kursus Calistung, sebagai dasar penting keberhasilan literasi awal.
Kepala SDN 7 Salotungo, Abdul Asis, S. Pd I, dalam sambutannya menyampaikan bahwa langkah ini adalah bagian dari ikhtiar untuk menghadirkan tata kelola pendidikan yang profesional, tertib, dan penuh nilai keikhlasan.
“Kami percaya bahwa kerja yang baik dimulai dari niat yang terencana. SOP adalah suluh agar seluruh perangkat sekolah berjalan di rel yang benar, untuk tujuan mulia: mendidik anak bangsa dengan cinta dan sistem,” ujarnya.
Pengawas Gugus 1 menambahkan bahwa sekolah yang menyusun SOP bukan hanya menunjukkan kesiapan administratif, melainkan kesiapan spiritual untuk mengabdi secara utuh dan berkelanjutan.
“SDN 7 Salotungo telah memulai sesuatu yang patut dicontoh: membangun kesadaran kolektif bahwa pendidikan bukan pekerjaan individu, melainkan kerja gotong royong yang perlu diatur dengan cinta dan disiplin,” pungkas Sudirman.
Masa Depan Dimulai dari Hari Ini
Langkah awal SDN 7 Salotungo dalam menyusun SOP bukan sekadar rutinitas awal tahun, tetapi merupakan permulaan dari lompatan besar menuju penguatan karakter sekolah, sinergi antar unsur, dan pelayanan pendidikan yang bermutu. Semoga sekolah-sekolah lain di Soppeng pun turut terinspirasi dan menjadikan langkah ini sebagai cermin bersama.
“Ketika semua berjalan sesuai peran, sekolah akan menjadi taman tempat tumbuhnya ilmu, adab, dan cita-cita yang besar.”