Pendanaan KUR, Dorongan Utama Bagi Generasi Muda di Sektor Pertanian -->

Archive Pages Design$type=blogging$count=7

Pendanaan KUR, Dorongan Utama Bagi Generasi Muda di Sektor Pertanian

BERITAREPUBLIK.COM
09 Oktober 2025

Gowa, Beritarepublik.com,- Dalam upaya memperkuat ketahanan pangan nasional dan mendorong kemandirian petani, Brigade Pangan terus berinovasi dalam mengelola modal usaha melalui pemanfaatan Kredit Usaha Rakyat (KUR). 

Program ini menjadi salah satu strategi efektif untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan mempercepat tercapainya swasembada pangan di Indonesia.

Sebagai bentuk dukungan terhadap upaya tersebut, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku kembali menggelar kegiatan Bertani on Cloud (BOC) dengan mengusung tema “KUR Produktif: Kiat Brigade Pangan Kelola Modal Usaha Capai Swasembada Pangan.” Kamis (9/10/2025).

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memastikan lembaga keuangan perbankan telah bergerak mendukung upaya brigade dalam mewujudkan swasembada pangan. Dukungan perbankann menurut Mentan sangat penting untuk menghitung berapa jumlah kredit yang dikeluarkan dan berapa pendapatan petani yang akan dihasilkan.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menegaskan bahwa upaya memperkuat akses pembiayaan seperti KUR harus dibarengi dengan pendampingan dan sinergi antar-pemangku kepentingan agar manfaatnya benar-benar dirasakan petani.

BOC Volume 325 ini dinarasumberi oleh Manajer BP Lajonga dan dibuka langsung oleh Kepala BBPP Batangkaluku, Jamaluddin Al Afgani. 

Dalam sambutannya, Jamal menyampaikan bahwa kegiatan pertanian selalu membutuhkan dukungan permodalan agar usaha tani dapat berjalan dengan baik. Namun, selama ini salah satu kendala utama yang dihadapi petani adalah akses terhadap permodalan yang masih terbatas.

“Mudah-mudahan melalui kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi semua petani, khususnya generasi muda yang ingin terlibat di usaha pertanian tapi masih terkendala terkait permodalan,” tambahnya.

Jamaluddin juga menuturkan hasil diskusinya dengan beberapa anggota Brigade Pangan yang telah mengelola alat pertanian modern seperti rice transplanter. Dari pengalaman mereka, satu unit alat yang dikelola dengan baik mampu memberikan penghasilan signifikan dalam satu siklus musim tanam.

“Ketika rice transplanter ini dimaksimalkan oleh setiap anggota Brigade Pangan, kapasitas kerja per bulan bisa mencapai 300 hektar. Itu tentu memberikan dampak positif yang luar biasa,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa pemanfaatan KUR secara optimal dapat menjadi solusi nyata dalam mendorong petani memiliki alat dan mesin pertanian sendiri.

“Jika akses KUR ini dimaksimalkan dan setiap orang mencoba memanfaatkannya untuk mendapatkan satu unit rice transplanter, selain mendapatkan penghasilan yang cukup signifikan juga akan sangat membantu dalam meningkatkan indeks pertanaman,” tutupnya.

(DN)